Ayat-ayat Cinta 2
Yaah... beginilah susahnya baca buku twebeeell pake bangett.. rasanya nggak selesai selesai, dan banyak putus di tengah jalan. Kayak novel Ayat-ayat Cinta 2 yang biasa disingkat AAC 2 ini. Berapa halaman yaa ini... 690 halaman. Mayan kan?
Nah ini buku sebetulnya udah punya lama banget jauuh sebelum dibikin jadi filmnya, tapi ya karena itu tadi, agak aras-arasen gitu mau baca.
Beberapa bulan lalu, (wkwkwk bulan) mumpung agak luang kan nyempetin baca. Oke, sebetulnya karena waktu itu filmnya udah mulai tayang di bioskop. Terus yang bikin penasaran adalah banyak banget orang yang komentar filmnya... bagus, dan... yaa gitu deh... Yang bagian ya gitu deh-nya yang bikin semangat baca.. hihi
Lalu, mulailah aku membaca. Awal-awal oke lah bisa diikuti alurnya, masuk akal. Cuman ya~ seperti kata Mbak reviewer film sebelah, ini tokoh Fahri terlalu angelic. Semuaaa orang bisa ditolong apapun masalahnya. Yha baiklah menolong sesama itu baik, tapi cerita di novel ini terlalu mbulet~ ○○○
Semakin gemesss sama tokoh Aisha istrinya Fahri yang dulu cantiknya luar biasa diperankan sama Riyanti tapi sekarang ganti pemeran. Kunci masalah yang mbulet sebetulnya di Aisha sih.. Etapi nanti cepet kelar sih kalo dibikin gampang resolusinya :D :D
Yang sangat disayangkan itu, kenapa alurnya lama2 nggak logis banget. Terlalu memaksa aja sih menurutku.. Jauh lebih bagus novel AAC 1. Makanya sampe 60% aku menyerah membaca AAC 2... maafkan... Dari sekian novel Habiburrahman El Shirazy, ini yang paling bikin nggak betah baca :(
Apalagi banyak spoiler2 film yang bikin tambah geli sih mau baca...
By the way, aku sempat melanjutkan baca novel AAC 2 ini, yah walaupun baru beberapa halaman lagi sih, hehe. Kemudian, ku menyadari bahwa nggak selalu nila setitik dapat merusak susu sebelanga. Ehm... atau apalah. Intinya, novel AAC 2 ini bukan sebuah novel yang buruk. Terlepas dari alur cerita yang mbulet dan maksa, terutama cerita tentang Fahri dan wanita-wanita itu, buku ini bagus dalam memaparkan sejarah Islam. Memang sih penulis novel ini selalu bagus banget ketika menggambarkan negara-negara latar kejadian novel, kemudian bercerita tentang sejarahnya dipadu dengan sejarah Islam, keren. Kaya informasi.
Nah, tadi waktu membaca AAC2, nemu cerita yang betul bisa menggambarkan keadaan saat ini. Ulama Mesir, Syaikh Muhammad Abduh, mengatakan "Al-Islamu mahjuubun bil muslimin." Islam tertutup oleh umat Islam. Cahaya keindahan Islam justru tertutupi perilaku buruk umat Islam sendiri. (AAC2, 386).
Well, ini menarik. Memang melihat banyak kejadian di Indonesia akhir-akhir ini, istilah tersebut cocok. Kalau kata temanku "Novel memang membuka imajinasi melihat realita. Mengungkap fakta dengan sajak dan metafor."
0 komentar:
Posting Komentar